Ada banyak orang yang mungkin merasa tidak benar-benar bisa menikmati
keseharian dalam hidupnya. Ada banyak kerikil kecil, ada pula kerikil
besar yang senantiasa menghiasi kehidupan kita setiap harinya. Inilah
yang kemudian menjadi ujian bagi kita, dan ternyata tidak semua orang
dapat menikmati ujian yang ada di hadapannya. Ujian kehidupan tidaklah
selalu berbentuk kesulitan, kesempitan, bencana ataupun mungkin
kehilangan. Makna ujian hidup begitu luas. Ujian dapat berbentuk
kebahagiaan, keceriaan juga kesenangan. Bagaimana bisa kebahagiaan,
keceriaan dan kesenangan menjadi ujian untuk hidup kita??? Jika itu
menjadi ujian juga, apakah tidak ada kebahagiaan yang hadir dalam
keseharian kita???.
Mungkin sedikitnya pertanyaan itulah
yang saat ini berputar dalam benak dan pikiran kita, belum lagi ditambah
dengan pertanyaan, jika kebahagiaan saja menjadi ujian, lantas,
bagaimana bentuk kebahagiaan yang sesungguhnya???. Sahabat, makna
kebahagiaan maupun ujian berupa kesulitan tidaklah selalu dimaknai sama
oleh setiap orang. Misalnya saja contoh sederhana yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari kita adalah ketika kita berbicara masalah nilai
akademik, bisa jadi ketika kita sekolah atau kuliah dan mendapatkan
nilai terbaik bagi sebagian orang itu menjadi kebahagiaan, akan tetapi
bisa jadi bagi sebagian yang lainnya itu justru merupakan ujian.
Bagaimana bisa hal itu menjadi ujian???.
Begini sahabat,
memang harus kita akui bahwa nilai maupun hasil yang sangat baik dari
apa yang kita ikhtiarkan, memang harus diakui sebagai sebuah
kebahagiaan. Akan tetapi kebahagiaan itu akan kemudian menjadi ujian
tatkala dalam diri kita yang hadir kemudian bukanlah rasa syukur kepada
DIA yang telah meridhoi kita untuk mendapatkan nilai atau hasil yang
sangat baik itu. Justru yang kemudian terbersit dalam benak kita adalah
perasaan iri, ujub, sombong dan riya. Di sinilah kemudian kebahagiaan
itu menjadi ujian. Pun dalam kasus kehidupan yang terjadi pada diri kita
dan ada dalam lingkungan kehidupan kita sehari-hari.
Di
situlah sebetulnya makna tarbiyah bagi kehidupan dan diri kita.
Seringkali kita luput untuk memetik hikmah dari segenap kebahagiaan yang
Allah berikan kepada kita. Jangankan dalam keadaan bahagia, dalam
kondisi kita tengah diuji dengan kesulitan, kesempitan atau bencana pun,
masih banyak dari kita yang lagi-lagi tidak mampu memetik hikmahnya.
Padahal hikmah maupun ibroh, itu merupakan salah satu cara Allah
mentarbiyah kita. Bisa jadi tarbiyah itu kita peroleh melalui pintu
ujian kesulitan dan kesempitan, bisa jadi pula tarbiyah itu kita peroleh
melalui pintu nikmat kebahagiaan.
Ada banyak cara Allah
mentarbiyah kita. Kebahagiaan dan ujian kesulitan serta kesempitan hanya
satu diantara banyak pintu tarbiyah Allah. Andai saja kita mau mencoba
memaknai apa yang sudah Allah ciptakan yang ada pada diri kita maupun
ada pada bumi, semesta alam dan makhluk Allah lainnya, maka sungguh itu
akan menjadi tarbiyah dari Allah untuk kita. Sehelai daun kering yang
jatuh pun jika kita perhatikan dengan seksama, kemudian kita sadari
bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang terjadi di muka bumi
ini di luar dari kehendak Allah. Ketika kita sampai kepada pemikiran
itu, maka itulah satu dari sekian ribu (yang sebetulnya tak terhingga)
tarbiyah dari Allah untuk kita. Yakinlah, Allah sudah mengatur semuanya
untuk kita, sehingga dengan izin-NYA pula semua itu akan indah pada
waktunya. Pun dengan tarbiyah Allah, itu salah satu bukti indahnya
kehidupan yang senantiasa disandarkan kepada-NYA.
Apa yang
terjadi dengan diri dan hidup kita, sungguh itu sudah ada dalam
"skenario" Allah. Percayakan dan kembalikan semuanya kepada DIA,
sehingga tidak akan rasa khawatir maupun ketakutan, keputus asaan bahkan
ketidak percayaan kepada-NYA.
Tarbiyah dari Allah itu
adalah nikmat yang harus kita syukuri. Semakin banyak kita bersyukur,
semakin dekat kita dengan Allah, semakin dekat dengan nikmat yang Allah
tambahkan dan insyaAllah akan kemudian kita semakin menikmati semua
tarbiyah kehidupan yang senantiasa hadir dalam keseharian kita.
Karena ada banyak cara Allah mentarbiyah kita...
Maka sahabat, janganlah kemudian kita lelah dan menyerah untuk terus mengejar tarbiyah itu...
Tarbiyahlah dirimu, maka engkau akan semakin mengenal Tuhanmu, Allah...InsyaAllah...
Wallahualambishawab.
0 komentar:
Post a Comment